Jika kebodohan kau agungkan
Tak usah lagi kau sekolah
Biar, biarlah setan jadi panutanmu
Turuti katanya ikuti !
Tak usah lagi kau sekolah
Biar, biarlah setan jadi panutanmu
Turuti katanya ikuti !
Jika rasa terima kasih kau enyahkan
Tak perlu lagi kau jadi manusia
Pergi pergi dan hidup dihutan sana
Turuti nafsumu puaskan !
Tak perlu lagi kau jadi manusia
Pergi pergi dan hidup dihutan sana
Turuti nafsumu puaskan !
Sungguh kau tak tau diri
Nyawa kau buat mainan lalu mati
Apakah itu jiwamu ?
Apakah kau pantas disebut manusia?
Nyawa kau buat mainan lalu mati
Apakah itu jiwamu ?
Apakah kau pantas disebut manusia?
Dia yang kau bunuh
Dia adalah orang tuamu
Iya orang tua keduamu
Saat orang tuamu bekerja
Dia adalah orang tuamu
Iya orang tua keduamu
Saat orang tuamu bekerja
Dialah yang memberimu ilmu
Sungguh anak biadap
Tak tau balas budi
Otakmu sudah terkontaminasi
Tak lagi manusiawi
Tak tau balas budi
Otakmu sudah terkontaminasi
Tak lagi manusiawi
Kau akan rasakan
Keadilan Tuhan untukmu
Sumpah !
Keadilan Tuhan untukmu
Sumpah !
Pak Guru Budi tenanglah
Ribuan orang mendo'akanmu
Selamat jalan pak guru
Namamu akan kami kenang
Seindah ilmu yang tlah kau berikan
Ribuan orang mendo'akanmu
Selamat jalan pak guru
Namamu akan kami kenang
Seindah ilmu yang tlah kau berikan

0 Response to "Puisi : Akhir Kisah Pak Guru Budi ( Torjun, Madura )"
Posting Komentar